• UGM
  • IT Center
  • Language switcher
Universitas Gadjah Mada Laboraatorium Filsafat Nusantara
Fakultas Filsafat
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
  • Kegiatan Lafinus
  • ICNP
  • Kontak
  • Multimedia Nusantara
    • Musik Nusantara
    • Tari Nusantara
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 3
Pos oleh :

lab-lafinus.filsafat

MODEL MEMERDEKAKAN JIWA GURU PAUD SE-DIY DALAM MENGATASI DAMPAK PANDEMI COVID -19

PengabdianUncategorized Sunday, 19 July 2020

“Sungguh luar biasa belajar bersama, banyak ilmu yang saya dapat, belajar bersyukur, belajar bersabar meskipun kadang tak menyenangkan, dan kamu akan menjadi kuat bila terus pasrah pada-NYA. Kunci hidup adalah tidak membenci, mengeluh, berprasangka baik, merendah diri, mudah memaafkan, bersedekah banyak senyum, tidak dengki dan iri hati”,  demikian salah satu testimoni guru Paud yang mengikuti ToT Membangun Kecerdasan Holistik Dalam Rangka Mengatasi Dampak Pandemi Covid-19 bagi Guru Paud se-DIY, Jumat 17 Juli 2020, jam 08.00-11.30 via daring.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Education For Sustainable Development Direktorat Pengabdian Pada Masyarakat UGM bekerjasama dengan Himpunan Guru-Guru Pendidikan Anak Usia Dini se DIY (HIMPAUDI) dan didukung oleh Laboratorium Filsafat Nusantara (Lafinus) Fakultas Filsafat UGM. Sekalipun kegiatan ini dilaksanakan melalui daring via zoom meeting, terlihat para peserta yang berjumlah 30an peserta dari kabupaten dan kota di Yogyakarta ini tampak semangat. Narasumber yang terdiri dari Dr Heri Santoso, Surono, MA, Dr. Hastangka, Zamzawi Uwiyati Darojad, SAg. Dibantu tim Fasilitator yaitu Dela dan Kusuma terlihat piawai mengaduk-aduk rasa para peserta, sehingga terlihat banyak di antara peserta yang berderai air matanya.

 Menurut konseptor sekaligus penanggungjawab kegiatan, Dr. Heri Santoso, substansi pelatihan ini adalah membangun kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, kinestetik, dan ketangguhan sebagai upaya untuk membantu para guru dan pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) di DIY. Kegiatan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari FGD yang pernah diselenggarakan sebelumnya, 30 Juni 2020. Dari FGD tersebut diperoleh kesimpulkan bahwa para pengelola dan guru PAUD di DIY merasakan dampak yang berat dan signikan akibat pandemi covid-19. “Pada masa sebelum pandemi  saja, kami ini masih mengalami masalah berat dan besar untuk bisa tetap  survive menyelenggarakan PAUD, apalagi dengan adanya dampak pandemi ini, beban pengelola dan guru Paud semakin besar. Di satu pihak harus bertahan, namun di lain pihak pendapatan berkurang drastis” demikian salah satu ungkapan peserta FGD itu. Pengelola PAUD dihadapkan masalah berat dan kompleks, karena harus menggaji guru dan sekaligus membiayai operasional penyelenggaraan pendidikan di rumah. Selain masalah di atas ada masalah metode yang dihadapi oleh guru Paud, yaitu tidak semua orang tua siswa siap dan kooperatif dalam menyelenggarakan pembelajaran di rumah. Beberapa daerah terkendala teknis apabila harus melalui daring, beberapa daerah terkendala bila harus melalukan kunjungan ke rumah atau siswa secara bergiliran bermain di sekolah dll. Beban berat itu dirasakan betul oleh para guru dan pengelola PAUD, maka kegiatan elatihan ini, merupakan salah satu di antara beberapa langkah yang akan ditempuh untuk menguatkan jiwa-jiwa guru PAUD agar tetap tegar dan kuat menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah dihadapi

Menurut Ketua Himpaud DIY, Zamzawi Ulwiyati Darojad, S.Ag, ”Himpaudi sekarang ini sedang berjuang secara konstitusional untuk mendapatkan payung hukum berupa UU PAUD. Guru PAUD belum bisa dilindungi dengan UU Guru dan Dosen. Jika PT punya UU Pendidikan Tinggi, kami PAUD belum memiliki UU. Untuk itu kami masih terus berjuang untuk mendapatkan payung hukum tersebut, tentu memerlukan langkah panjang”. Himpaud DIY mengapresiasi UGM, terutama Lafinus Fakultas Filsafat UGM yang memiliki kepedulian untuk membantu para pengelola dan guru PAUD yang mengalami dampak pandemic covid-19 ini. Pelatihan terlihat sangat berkesan dan diakhiri dengan yel-yel yang menarik ”…. Merdeka gurunya… merdeka siswanya… merdeka gurunya…. Merdeka Paudnya… merdeka gurunya… merdeka bangsanya..”

Bulaksumur, 17 Juli 2020

LAFINUS UGM Sukses Menggelar Virtual Training Bagi Dosen Se-Indonesia Terkait Jiwa Merdeka

Kegiatan Lafinus Thursday, 9 July 2020

Pelatihan membangun jiwa merdeka melalui kecerdasan holistik berbasis filsafat nusantara yang dilakukan secara daring (virtual training)  pada senin (06 Juli 2020) telah sukse diselenggarakan Laboratorium Filsafat Nusantara Fakultas Filsafat UGM. Pelatihan Membangun JIWA MERDEKA melalui Pengembangan Kecerdasan Holistik Berbasis Filsafat Nusantara bagi Dosen se-Indonesia”  yang dibersamai langsung oleh tiga traniner dan satu fasilitator yaitu Dr. Arqom Kuswanjono (Dekan Filsafat UGM), Dr. Heri Santoso (Kepala Lafinus UGM), Surono, M.A ( Mahasiswa S3 Filsafat UGM) dan  Dr. Hastangka, M.Phil (Relawan Lafinus UGM). Sebanyak kurang lebih 70  dosen dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia bergabung dalam pelatihan ini dengan sangat antusias, dan tak jarang diantara peserta saling berbagi kisah terkait permasalahan mereka  di kampus maupun permasalahan pribadi. Hal terpenting yang menjadi tujuan dalam pelatihan ini adalah untuk bisa membawakan mata kuliah dengan  metode yang menyenangkan serta mengekplorasi lebih dalam terkait fungsi kecerdasan secara komprehensif,  diantaranya kecerdasan holistik yang didalamnya terdapat kecerdasan spiritual, emosional, daya juang dan intelektual.  Dalam acara ini turut serta wakil rektor bidang pendidikan, pengajaran dan kemahasiswaan UGM Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr untuk menyampaikan  pesan dan harapannya bahwa  kedepan Lafinus UGM bisa menjadi pusat kajian big data terkait Filsafat Nusantara serta pelatihan ini bisa menjadikan dosen diseluruh Indonesia  bersinergi untuk mengoptimalkan potensi dari kecerdasan holistik yang berbasis nusantara ini, sehingga konsep merdeka dalam kegiatan belajar mengajar bisa berjalan optimal dan  gtentunya memerdekakan dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi dengan karakter kenusantaraan yang baik.

Dalam pelatihan ini terdapat keynotespeechyang disampaikan oleh sekretaris dewan guru besar UGM  Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec., Prof. Gunawan menyampaikan bahwa Jiwa Merdeka itu terlahir melalui sinergi antara cipta, rasa, dan karsa. Hal ini dikarenakan ketika ingin memiliki jiwa merdeka maka harus memiliki sinergi yang serba baik terkait tiga hal tersebut, karena kebaikan adalah wujud dari meniru sifat Tuhan Yang Maha Esa. Meniru sifat kebaikan Tuhan harus dilakukan saat ini, besok, dan selamanya sepanjang masa. Prof. Gunawan juga menjelaskan bahwa tujuan dari kesejahteraan sosial sesungguhnya terkait dengan kebahagian sehingga jiwa yang merdeka harus mengupayakan yang terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan itu dengan terus berbuat baik, berusaha dengan baik, dan berbagi dengan cara yang baik pula serta tidak mudah menyerah “ojo uwes nek durung uwes”. Selanjutnya, Prof. Gunawan menambahkan ada empat dasar konsensus bangsa ini yaitu mewujudkan manusia, insan kamil berbudi luhur, mandiri dan professional. Dengan demikian, semua perubahan yang ingin dicapai memang harus dimulai dari sendiri, diri yang memiliki jiwa merdeka dan meniru sifat-sifat Tuhan Yang Maha Esa. Doing best make happy! Nandur Becik.

Dosen harus memiliki jiwa merdeka, karena ketika merdeka dosennya maka aktivitas akademik akan berjalan dengan baik, dan mengarah pada tujuan yang baik. Setiap pengajaran yang dosen berikan akan menjadi tinta kebaikan bagi mahasiswa untuk disampaikan lebih luas lagi bagi kehidupan masyarakat, karena untuk membentangkan kebaikan yang lebih luas dan berdampak, dibutuhkan jiwa-jiwa yang merdek serta memiliki karakter yang meniru sifat Tuhan. Kemajuan bangsa tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya sinergi dan kolaborasi antar elemen masyarakat termasuk dosen dan mahasiswanya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya! Karena merdeka dosennya, merdeka mahasiswanya. Merdeka  dosennya, merdeka kampusnya. Dan merdeka dosennya, merdeka bangsanya!

LAFINUS UGM Gelar Virtual Training Bagi Guru Se-Indonesia

Kegiatan Lafinus Monday, 29 June 2020

Laboratorium Filsafat Nusantara Fakultas Filsafat UGM menyelenggarakan pelatihan membangun jiwa merdeka melalui kecerdasan holistik berbasis filsafat nusantara yang dilakukan secara daring (virtual training)  pada Sabtu (27/06). Pelatihan tersebut dibersamai oleh tiga traniner dan satu fasilitator yakni Dr. Arqom Kuswanjono (Dekan Filsafat UGM), Dr. Heri Santoso (Kepala Lafinus UGM), Surono, M.A (Analisis Data Pusat Studi Pancasila UGM) dan  Dr. Hastangka, M.Phil (Volunteer Lafinus UGM). Sebanyak kurang lebih 50 guru dari seluruh Indonesia bergabung dalam pelatihan ini dengan  antusias yang sangat tinggi, dan tak jarang diantara peserta saling berbagi kisah mereka saat berada di sekolah dan adapun tujuan peserta dalam mengikuti training ini adalah untuk bisa membawakan mata pelajaran dengan menyenangkan serta mengaitkan fungsi kecerdasan secara komprehensif, yakni kecerdasan holistik yang didalamnya terdapat kecerdasan spiritual, emosional, daya juang dan intelektual. Acara ini dibuka langsung oleh wakil rektor bidang pendidikan, pengajaran dan kemahasiswaan UGM Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr dan menyampaikan harapannya bahwa  kedepan Lafinus UGM bisa menjadi pusat kajian data atas Filsafat Nusantara serta pelatihan ini bisa menjadikan guru diseluruh Indonesia memaksimalkan potensi dari kecerdasan holistik sehingga konsep merdeka dalam kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik dan memerdekakan guru dan murid untuk terus berinovasi.

Dalam kegiatannya, terdapat keynote speech yang disampaikan oleh sekretaris dewan guru besar UGM  Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec., Prof. Gunawan mengatakan bahwa Jiwa merdeka adalah Jiwa Ketuhanan Yang Maha Esa dengan meniru dan melaksanakan sifat alam, dan sifat sang maha pencipta.  Sifat tesebut terakomodasi melalui sifat berbuat baik seperti selalu memberi, menerima, dan berbagi. Dalam pemahaman ekonomi kehidupan sehari-hari diartikan dengan sifat produksi, konsumsi dan distribusi. Jiwa merdeka itu harus bisa menjaga keseimbangan dinamis untuk saat in, sekarang, besok, selamanya dan sepanjang masa. Jiwa merdeka dimulai dari yang sederhana, sinergi cipta rasa karyanyata. Sinergi olah pikir, olah napas, dan olah gerak yang menjadi bio-energy power. Selanjtnya Prof. Gunawan menambahkan bahwa hal yang terpenting dalam jiwa merdeka ini harus dimulai dari diri pribadi, bersama dengan keluarga, komunitas, dan bersama dengan warga negara dan bangsa ini. Dengan berfikir, berbuat, bertindak serba baik maka akan menghasilkan apa yang dipikirkan, diucapkan, dituliskan, dilaksanakan akan menjadi baik sebagaimana yang dipikirkan. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kecuali bangsa itu sendiri yang mengubahnya.  Doing best make happy! Nandur Becik.

Selama proses pelatihan seluruh peserta mengikuti semua instruksi yang diberikan trainer terkait menggambar sesuatu bentuk yang memilki arti secara psikologi, melakukan gerakan pemanasan sebelum mengajar dan teknik-teknik lain terkait dengan kecerdasan holistik. Banyak senyum terukir saat proses pelatihan, karena memang pelatihan ini didesign dengan konsep yang menyenangkan  meskipun dilakukan secara daring. Selain itu, diakhir acara pelatihan ada proses refleksi atas semua lika liku kehidupan yang dialami oleh peserta dengan harapan kita semua bisa memaafkan, mensyukuri dan memiliki harapan yang baik kedepan atas segala bentuk problema hidup ini, dan tak jarang banyak peserta yang menangis haru saat proses refleksi ini.

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tapi ia selalu berjasa dalam setiap sanubari murid di seluruh negeri ini. Tanpa guru murid tidak mungkin bisa mengarungi samudra ilmu pengetahuan, dan melihat jauh kedepan cita-cita yang harus diwujudkan. Melalui pengajaran dari guru, semua murid bisa tercerahkan oleh ilmu yang menjadi bekal menjalani perjalanan hidup ini yang terjal, berliku dan berbatu. Merdekalah guruku! Karena merdeka gurunya, merdeka bangsanya!

Lafinus UGM Gelar Webinar “Filosofi Humor Nusantara” Ada apa dengan Humor??

Kegiatan Lafinus Friday, 12 June 2020

Laboratorium Filsafat Nusantara Fakultas Filsafat UGM menyelenggarakan Webinar diskusi bulanan pada Kamis, (11/06) “Filosofi Humor Nusantara” Mendongkrak Kekebalan, Membongkar Kebebalan yang disampaikan oleh Achmad Charris Zubair, seorang Budayawan dari Yogyakarta, Farid Mustofa Dosen Filsafat UGM dan dimoderatori oleh Heri Santoso selaku Kepala Lafinus UGM. Sebanyak 140 partisipan yang bergabung merupakan, mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum dari Sabang hingga Merauke. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami makna filosofi yang terdapat dalam sebuah humor, karena selama ini kita memahami humor tanpa memahami arti. Banyaknya fenomena hmor yang tidak mendidik menjadi salah satu tantangan, selama ini di media humor menjadi salah satu tontonan masyarakat, namun humor yang ditampilkan tidak jarang sebuah humor yang menertawakan orang lain yang memiliki kekurangan dalam hal fisik ataupun latar belakang seseorang. Misalnya ada sebuah humor yang berisi tentang   seseorang yang sedang menertawakan sebuah orang yang betubuh kecil maka menunjukkan sense of humor yg rendah amat sangat rendah” tutur Achmad Charris dan tidak layak untuk dijadikan sebuah konteks humor. Tertawa dan menangis merupakan bagian dasar dari reaksi menerima sebuah realitas serta pengalaman spiritual dalam diri seseorang. Sense of humor yg memiliki kualiatas menunjukkan karakter diri seseorang. Terdapat beberapa humor yaitu homor sengaja dan humor tidak disengaja, jenis humor yg disengaja yaitu merupakan humor yg cukup efektif memancing tawa. Lelucon yg muncul karena adanya kecacatan. Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang memiliki  selera humor tinggi sehingga jangan sampai menertawakan sesuatu yang tidak layak. Humor dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kekebalan dan meningkatkan keecerdasann masyarajat indonesia. Humor tertinggi manakala dapat menertawakan diri sendiri. read more

GADJAH MADA BERCANDA Humor, Hikmah & Kisah Unik Dosen UGM

Buku NusantaraKegiatan Lafinus Thursday, 11 June 2020

BUKU GADJAH MADA BERCANDA Humor, Hikmah & Kisah Unik Dosen UGM
Edisi Pertama, Agustus 2009 diterbitkan oleh Pustaka Rasmedia
Edisi kedua (ebook), Januari 2020 Edisi ketiga (ebook), Juni 2020 diterbitkan oleh Lafinus UGM
Penulis Heri Santoso
Desain Sampul Lafinus UGM
Diterbitkan oleh Lafinus UGM
Alamat penerbit Laboratorium Filsafat Nusantara (Lafinus) UGM Fakultas Filsafat UGM, Bulaksumur Yogyakarta

Download Disini (Klik)

Materi: Halal Bihalal dan Refleksi Pancasila di Era “New Normal”

Kegiatan Lafinus Tuesday, 2 June 2020

Materi bisa di download pada link di bawah ini:

  1. https://lafinus.filsafat.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/734/2020/06/NEW-NORMAL-FORKOM.pptx
  2. https://lafinus.filsafat.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/734/2020/06/HALAL-BIHALAL-DAN-REFLEKSI-PANCASILA-DI-ERA-NEW-1.pptx
  3. https://lafinus.filsafat.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/734/2020/06/REFLEKSI-MENUJU-WARGA-SIPIL-BERDAYA-HADAPI-COVID-19-oleh-Listiyono-Santoso. pptx

Lafinus Melatih Kecerdasan Holistik Guru PAUD se-DIY

Kegiatan Lafinus Saturday, 29 February 2020

Sabtu (29/02/2020), Laboratorium Filsafat Nusantara (Lafinus) Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Pelatihan Guru Paud se-DIY dengan tema Membangun Jiwa Merdeka melalui Kecerdasan Holistik Berbasis Kearifan Lokal. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Fakultas Filsafat dengan menghadirkan dua orang narasumber yaitu Dr. Heri Santoso (Kepala Laboratorium Filsafat Nusantara), dan Surono, M.A (Peneliti Pusat Studi Pancasila). read more

123

Recent Posts

  • Lafinus UGM Memfasilitasi Launching dan Diskusi Film Dokumenter “Derap Dayak”
  • LAFINUS FILSAFAT UGM BEKERJASAMA DENGAN FAKULTAS FPIPSKR UPGRIS SELENGGARAKAN TOT DAN COACHING MEMBANGUN JIWA MERDEKA
  • MEMERDEKAKAN JIWA DOSEN
  • Prosiding Simposium Nasional Filsafat Nusantara 2020
  • TRAINING MEMBANGUN JIWA MERDEKA BAGI GURU, KEPALA DAN PENGAWAS MADRASAH KABUPATEN GRESIK

Recent Comments

    Universitas Gadjah Mada

    Laboratorium Filsafat Nusantara

    Fakultas Filsafat

    Universitas Gadjah Mada

    Gd. Notonagoro (unit A) lt.2

    Jl. Olahraga No.1 Bulaksumur Yogyakarta 55281

     lab-lafinus.filsafat@ugm.ac.id

    © Universitas Gadjah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

    [EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju